Langsung ke konten utama

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri


Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu

Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru

Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu

Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku

 

Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku

Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju

Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21

Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru

 

Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi

Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi

Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi

Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi

Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki

 

Karya, adalah modal utama perempuan masa kini

Cerdas dan visioner adalah sebuah visi

Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni

Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri

Layaknya seorang ibu bernama kartini

 

Wahai para kartini baru, jadilah kalian layaknya lentera

libas segala stereotip dengan kamu berdaya

Tampillah dirimu dengan segala cara

Sesuai apa yang kamu bisa

 

Tidak perlu takut ketika kamu dihina

Lawan saja, buktikan kalau dirimu berhak untuk setara

Bangun kepercayaan bahwa engkau siap bersaing dan berguna

Jangan lupa untuk tertawa bagi mereka yang menganggap dirimu makhluk kedua

Makhluk yang disebut-sebut tidak punya apa-apa.


Paiton, 21 April 2022 / 19 Ramadan 1443 H
Oleh: Abdur Rahmad (Sekretaris PK PMII UNUJA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t