Langsung ke konten utama

Himaprodi Kpi Unuja; Konsep Baru Musyawarah Besar 2021

 


PROBOLINGGO – Corona Virus Disiase 2019 (Covid-19) membuat banyak lini kehidupan kemasyarakatan harus patuh terhadap protokol kesehatan yang diterapkan oleh pihak Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Masyarakat diharuskan mematuhi untuk tidak berkerumun, tidak melakukan kontak langsung, memakai masker, mencuci tangan, dan beberapa anjuran lainnya untuk mencegah rantai penyebaran Covid-19.

Sudah hampir satu tahun sejak kasus pertama diumumkan pertama pada awal maret 2020, Covid-19 di Indonesia masih tidak mengalami perkembangan baik yang cukup berarti. Salah satu dampaknya menyasar pada banyak organisasi untuk mampu survive dengan menyesuaikan diri terhadap protokol kesehatan. Program kerja organisasi yang seharusnya sudah terselesaikan harus tertunda bahkan gagal terlaksana.

Himpunan Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Nurul Jadid (HIMAPRODI KPI) adalah salah satu dari sekian banyak organisasi yang sudah berbulan-bulan tidak menemukan kejelasan dalam arah gerakan. Tidak menentu harus diarahkan kemana, dan tidak mampunya kepengurusan untuk tetap bertahan dengan kondisi yang sepenuhnya harus menyesuaikan diri dengan adanya era new normal.

Dengan segala problematika tersebut, Pengurus Himaprodi Kpi Unuja memutuskan mengadakan pertemuan secara tatap muka secara langsung. Hal ini diadakan dengan maksud untuk menjaga tali silaturrahim Mahasiswa/I KPI lintas angkatan. Selain itu juga untuk menjawab keluhan para Mahasiswa/I Baru KPI angkatan 2020 yang selama ini masih belum ada tatap muka, baik di ruang kuliah maupun di organisasi.

Pertemuan yang diadakan di CafĂ© Bola (Putra) dan Wilayah Azzainiyah (Putri) juga dimaksudkan untuk membahas bagaimana progres Himaprodi Kpi Unuja kedepan. Mengusung  konsep Musyawarah Besar (MUBES) ditawarakan sebagai terobosan baru. Mubes tahun ini adalah kali pertama diterapkan sebagai langkah awal menempuh pembaharuan dan perbaikan dari kepengurusan sebelumnya.

Agenda Mubes ini merupakan kegiatan baru yang harus dilaksanakan satu kali masa jabatan di akhir kepengurusan. Memabahas AD/ART sebagai acuan pokok organisasi, laporan pertanggungjawaban kepengurusan, dan beberapa kegiatan pendukung lainnya. Sidang kali ini dipimpin oleh Abdur Rahmad sebagai ketua dan Agus Miftahorrahman sebagai sekretaris.

Pemilihan Ketua Himaprodi Kpi Unuja 2021

Sebagaimana mestinya, kepengurusan organisasi akan selalu bertemu dengan senjanya. Harus ada orang-orang baru untuk menggantikan demi keberlangsungan organisasi dan efektivitas pengkaderan. Kepegurusan Himaprodi Kpi Unuja pun sudah menemui senjanya, mencari orang mampu secara emosional dan kualitas diri dan intelektual sebagai sosok pimpinan baru.

Sejak akhir desember 2020 sudah dibuka selebar-lebarnya untuk menampung sejauh mana para mahasiswa/I khususnya semester 3 untuk mendaftar diri sebagai calon ketua Himaprodi Kpi Unuja. Sampai pertengahan bulan januari 2021, sudah ada dua pasangan calon yang sudah siap untuk menjadi sosok nahkoda. Pasangan calon nomor urut 1 adalah Irfan Burhanuddin dan Novita Dwi Yanti, sedangkan pasangan calon nomor urut 2 yakni Rizal Hidayat dan Lilik Qurrata A’yun.

Selama kurang lebih 10 hari sebelum pelaksanaan Mubes, pamflet pasangan calon sudah tersebar di instragram Himaprodi Kpi Unuja beserta visi dan misi. Tentunya akan membuat mahasiswa/I lain saling bertanya-tanya bagaimana daya tawar dan terobosan yang akan dilaksanakan selama satu kali masa jabatan.

Dalam penyampaian visi dan misi dari setiap pasangan calon, banyak pertanyaan yang diungkapkan oleh para peserta mubes untuk mengetahu lebih dalam bagaimana keseriusan untuk menempuh terobosan yang diramu dalam bentuk visi dan misi. Satu angkatan masing-masing ada 2 orang perwakilan yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan yang sudah ditawarkan oleh para pasangan calon.

Pemilihan kali ini tidak sama dengan yang diadopsi pada tahun lalu, mengingat juga banyak yang ikut secara online maka pihak pengurus memfasilitasi dengan pemilihan online via google form. Responden yang masuk ada sebanyak 36 orang dengan rincian, angkatan 20 (38,9 %), angkatan 19 (19,4 %), angkatan 18 (19,4 %), dan angkatan 17 (22,2 %). Sedangkan persentase pasangan calon sebanyak 25 (69,4 %) untuk paslon 1 dan 12 (33,3 %) untuk paslon 2, dan 1 suara tidak sah.

Hasil pemilihan tersebut menunjukkan bahwa para peserta mubes atau mahasiswa/I Kpi Unuja lintas angkatan percaya kepada paslon nomor urut 1, Irfan Burhanuddin dan Novita Dwi Yanti untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan Himaprodi Kpi Unuja 2021.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t