Langsung ke konten utama

Pergantian Kepengurusan Himaprodi Kpi Unuja

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Nurul Jadid adakan acara pergantian kepengurusan untuk memimpin Himpunan Mahasiswa Prodi (Himaprodi) Kpi pada masa jabatan 2019-2020, Paiton (24/11/2019)

Pada acara ini, dilaksanakan terlebih dahulu dengan Laporan Pertanggung Jawaban (lpj) kepada semua mahasiswa kpi oleh kepengurusan himaprodi kpi masa jabatan 2018-2019. Hal ini untuk mempresentasikan adanya program kerja (proker) selama satu tahun menjabat.

Abdussyakir selaku ketua himaprodi langsung memaparkan berbagai proker yang telah dibentuk dan direncanakan sejak awal menjabatnya. Dari sekian proker, ternyata sudah banyak yang terlaksana meskipun tidak 100 % maksimal. Tentu hal ini tidak terlepas dari berbagai dinamika yang ada didalamnya, mulai kurangnya dana, sdm yang kurang memadai, dan berbagai hal yang membuat tidak maksimalnya acara.

Pemaparan akan proker selama masa jabatannya membuat para mahasiswa kpi angkat suara untuk berhak diterima atau tidak. Dari pernyataan teman-teman, dinyatakan hasil bahwa lpj-an diterima dengan bersyarat. Adapun dalam hal tersebut, ada 3 usulan untuk syarat-syarat bisa diterimanya lpj-an.

3 syarat lpj bisa diterima meliputi, demisioner pengurus harus tetap intens mendampingi kegiatan himaprodi kpi di kepengurusan selanjutnya, demisioner pengurus harus membantu memaksimalkan berbagai alat yang dibutuhkan dalam berbagai kegiatan himaprodi kpi, dan koord per devisi hadir pada acara rutin himaprodi kpi.

Acara lpj-an langsung di lanjutkan dengan pemilihan ketua baru. Adapun kandidatnya ialah Abdur Rahmad dan Agus Miftahurrahman. Kedua kandidat tersebut dipilih langsung oleh mahasiswa prodi kpi yang hadir. Dari 38 mahasiswa yang hadir, pemilihan ketua dimenangkan oleh abdur rahmat dengan perolehan suara 25. Sedangkan agus miftahurrahman mendapatkan 12 suara dan 1 tidak sah.

Abdur Rahmat sebagai ketua terpilih menyampaikan dalam sambutan perdananya untuk tidak minder masuk di kpi meskipun dengan segala dinamikanya. Ia berharap agar mahasiswa kpi tetap bangga masih mempunya kualitas meskipun minoritas.

Penulis: Ar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t