Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Sarasehan digelar, ada harapan dari Alumni Forkomnas KPI

Dalam menindak lanjuti acara Pembukaan Kongres VI Forkomnas KPI yang secara resmi dibuka oleh Wadek 3 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. H. Dadan Suherdain, M.Ag di Hotel Bumi Kitri pada selasa pagi, 29/10/2019, maka acara Sarasehan pun dilaksanakan. Sarasehan sebagai acara kedua pada rangkaian Kongres VI Forkomnas KPI dihelat pada sore harinya. Sarasehan ini langsung diisi oleh para senior dan alumni forkomnas. Terlihat, Anwar Aziz sebagai mantan ketua umum forkomnas kpi, Rizal juga sebagai mantan ketua umum forkomnas kpi, Hari sebagai mantan sekretaris jenderal forkomnas kpi, dan Ibnu Yahya sebagai ketua umum forkomnas kpi 2017-2019 yang akan di demisioner dalam acara kongres VI kali ini. Banyak masalah yang dibahas dalam sarasehan tersebut. Dari 54 kampus yang hadir dari wilayah 1-wilayah 5, mengungkapkan masalah mulai dari pemahaman para peserta baru mengenai forkomnas, masalah di prodi kpi, keorganisasian, dan hal-hal lain yang juga dianggap p

Bingungnya Mahasiswa KPI, Sarasehan Menjawabnya

Prodi KPI adalah prodi yang jarang dikenal oleh kebanyakan masyarakat atau mahasiswa sehingga prodi kpi ini termasuk dalam salah satu prodi yang minoritas di berbagai PTAI di seluruh Indonesia. Jangankan orang lain, mahasiswa prodi kpi sendiri terkadang masih banyak yang kebingungan akan prodinya. Pada prodi kpi, ada organisasi yang sudah cukup dikenal yang dibentuk pada 2009 yakni Forkomnas KPI. Forum Komunikasi Mahasiswa Nasional Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam atau yang sering disingkat Forkomnas KPI adalah organisasi yang bertaraf Nasional dalam mewadahi prodi KPI di PTAI seluruh Indonesia. Dalam hal itu, untuk mengobati rasa kebingungan seperti disebutkan diatas, maka pada perhelatan Kongres VI Forkomnas KPI di Hotel Bumi Kitri Bandung turut dicantumkan acara Sarasehan. Sarasehan ini bertujuan untuk membahas mengenai masalah-masalah terkait forkomnas kpi dan di prodi kpi sendiri. Lain dari hal itu, tentunya juga untuk memberikan pemahaman kepada para peserta baru di forko

Tantangan Agama di Era Disrupsi

Abu Dhabi Declaration (4 februari 2019): Dokumen Persaudaraan Manusia “Musuh bersama kita saat ini sesungguhnya adalah ekstremisme akut (fanatic extremism), hasrat saling memusnahkan (destruction), perang (war), intoleransi (intolerance), serta rasa benci (hateful attitudes) di antara sesama umat manusia, yang semuanya mengatasnamakan agama ”. Dok Google Beberapa minggu yang lalu, saya sempat menjadi peserta dalam kuliah tamu yang mengangkat tema Tantangan Pendidikan Islam (Di Era Disrupsi Revolusi Industri 4.0) yang dibahas oleh Narasumber Prof. Dr. Arskal Salim GP, M. Ag (Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia). Dalam pemateriannya beliau memaparkan mengenai contoh disrupsi yang terjadi pada era sekarang ini. Setidaknya ada empat contoh disrupsi yang bisa kita pahami. Disrupsi teknologi, ekonomi, pendidikan, dan agama. Namun menurutnya, yang paling berbahaya dari keempat disrupsi tersebut adalah disrupsi agama. Ya

Menumbuhkan Jiwa Enterpreneurship Mahasiswa dalam Berwirausaha

Kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Peter F Drucker Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha. Zimmer Berwirausaha sukses tentunya sudah menjadi idaman para orang yang ingin memulai berwirausaha. Maka dari itu sangat perlu diketahui bersama bagaimana cara menumbuhkan jiwa enterpreneurship dalam berwirausaha. Karena hal ini sangat berpengaruh pada nantinya setiap orang yang menjalankannya. Sebelum beranjak pada hal tersebut, adakalanya kita harus merubah pola pikir atau motivasi para orang tua, dosen atau mahasiswa dalam mencari pekerjaan ke menciptakan sebuah lapangan pekerjaan. Tentunya perubahan ini sangat memberikan dampak yang cukup signifika