Pada masa-masa sekolah, hal yang paling diidamkan adalah menjadi
bintang kelas. Bintang kelas merupakan sebutan bagi mereka yang mempunyai
kelebihan sehingga ia mampu menunjukkan bahwa ia bisa, dan mampu lebih dari
yang lain. Tipe seperti ini, adalah orang yang mempunyai semangat tinggi untuk
belajar dan berusaha sehingga mendapatkan hasil yang lebih pula.
Dalam masa sekolah itu, ada sebagian orang yang memang mampu
mencapai nilai lebih dan ada pula yang hanya pas-pasan. Namun semuanya tidak
lepas dari usahanya untuk mencapai itu semua. Jika mereka adalah orang yang
semangat dalam berusaha maka akan mendapat hasil lebih, namun jika mereka
adalah tipe orang yang bermalas-malasan maka hasilnya akan sedikit.
Kedua tipe yang berbeda ini sangat mudah dijumpai ketika menjelang
ujian. Akan tampak berbagai kegelisahan dan ada juga yang hanya tenang-tenang
saja. Kegelisahan ini biasa dialami oleh mereka yang sekolahnya kurang semangat
dan tidak mempunyai usaha lebih dalam belajar. Sehingga akan bingung ketika
sudah disodorkan lembaran soal oleh guru (pengawas) ujian.
Tak jarang dijumpai, bahwa ketika berada di ruang ujian, mereka
akan plonga-plongo. Biasanya reaksi
tersebut tidak lain adalah untuk mengintai teman-temannya dalam usaha meminta
bantuan jawaban. Tidak jarang pula,
ketika teman-temannya tidak memberikan jawaban, ia akan menggunakan cara
kekerasan atau mengancam temannya agar dikasih jawaban.
Bagi mereka yang mendapat ancaman, lalu mereka berani menjawab
ancaman tersebut, mereka tidak akan segan-segan untuk juga memberikan jawaban
yang isinya berupa ancaman balik atau dicandain. Contohnya, mereka memberi selembar
kertas kepada orang yang meminta jawaban, namun isinya tidak seperti jawaban
yang diharapkan, sebut saja “makanya belajar” atau “silahkan buka LKS halaman 7”,
dan lain sebagainya.
Sudah dimaklumi bahwa orientasi belajar siswa-siswi disekolah hanya
mendapatkan nilai tinggi dan lulus ujian, kemampuan kognitif dari afektif dan
psikomotor. Inilah yang membuat mereka mengambil jalan pintas yaitu dengan
menyontek.
Seharusnya, dengan diadakan ujian, mereka harus bisa menunjukkan
kemampuannya bahwa selama ini ia sungguh-sungguh dalam belajar. Sehingga ujian
dapat dikerjakan dengan kemampuannya sendiri meskipun hasilnya tidak maksimal. Semua
itu akan lebih berharga ketika dikerjakan sendiri meskipun nilainya kecil. Daripada
minta bantuan orang lain dan dapat nilai besar.
Generasi Indonesia di 2019 harus segera berubah. Kuantitas sudah
banyak, tinggal bagaimana meningkatkan kualitasnya. Silahkan tunjukkan bahwa
kalian para pelajar dapat membuktikan eksistensinya dalam mengisi kemerdekaan
dengan cara belajar yang benar sesuai dengan kemampuan yang sudah kalian
keluarkan.
Tonton videonya dibawah ini sebagai gambaran bahwa pelajar sudah
harus mengubah kebiasaan mencontek dan menjadikan moment tersebut untuk
meningkatkan kualitas sehingga mampu menjadi pribadi yang unggul dan
kompetitif.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar asalkan tidak meyinggung SARA dan tetap menjaga toleransi demi keharmonisan bersama