Langsung ke konten utama

Ngobrol Sufi "Thariqah dan Kebangsaan" bersama Gus Fayyadl (Kajian Rutin UKM MATAN UNUJA)


Dok Istimewa
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MATAN Universitas Nurul Jadid Paiton adakan Ngobrol Sufi mengenai “Thoriqoh dan kebangsaan”. Hadir Gus M. Alfayyadl sebagai pemateri mengenai tajuk kegiatan yang akan berlangsung, Kamis (03/01/2019).

Kegiatan ini secara rutin dilaksanakan setiap satu minggu sekali, yang ditempatkan di Mushalla UNUJA setiap hari kamis. Pertemuan kali ini, pihak Ketua UKM MATAN, Maghfur Ramdhani berkeinginan untuk mengungkap mengenai peranan mahasiswa yang ikut serta dalam ukm tersebut terhadap bangsa.

“Peranan kami sebagai Mahasiswa Ahlit Thariqah yang berada di UKM MATAN ingin mengetahui bagaimana seharusnya pernanan kami terhadap bangsa. Bagaimana kami menunjukkan peranan tersebut dan lewat jalan apa untuk menunjukkan bahwa kami peduli terhadap bangsa ini, jelas Maghfur.

Dari situlah, pak Maghfur mengambil tema kajian yang berkaitan dengan kebangsaan. Sehingga nantinya, mahasiswa yang ikut dalam UKM MATAN (Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabaroh an-Nahdliyah), dapat menunjukkan eksistensinya melalui peranannya terhadap bangsa.
Dok Istimewa
Dalam pemateriannya, Gus Fayyadl menyampaikan mengenai aspek penting dalam thariqah. Ada dua aspek yang disampaikan oleh beliau, yakni aspek individual dan aspek sosial. Aspek individual yang dimaksud adalah thariqah sebagai bengkel ruhani untuk memperbaiki ruhani itu sendiri melalui bimbingan-bimbingan. Sedangkan aspek sosial, akan menimbulkan efek ketika para pemuda sudah banyak berthariqah. Efek dari aspek sosial ini, meliputi:

Pertama, dapat mengubah kultur dan budaya generasi pemudanya itu sendiri (dan mengubahnya itu tidak dengan menggurui namun dengan menciptakan suasana yang membuat orang itu butuh akan sentuhan qalbu, karena orang yang berkumpul dan berdzikir itu dapat menciptakan kedamaian dan kesejukan).

Kedua, orang yang sudah pengalaman dalam dunia thariqah, maka orang tersebut akan dapat dipastikan memiliki jiwa-jiwa kepemimpinan. Makanya para sufi itu merupakan raja-raja di dunia ruhani, dan jiwa kepemimpinan itu akan mewarnai setiap level kebangsaan. Dari situlah kepemimpinan mulai dari tingkat RT hingga paling tinggi, nantinya kebijakan yang dibuat akan membawa rahmat.
Paiton, 03 Januari 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t