Langsung ke konten utama

MATAN UNUJA Rencanakan Kegiatan Rutin "Ngaji Tasawuf"

Dok Istimewa

Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabaroh an-Nahdliyah (MATAN) Universitas Nurul Jadid rencanakan kegiatan rutin “Ngaji Tasawuf”. Kegiatan ini bekerja sama dengan Asrama Pondok Mahasiswa (POMAS) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) sekaligus dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Kegiatan Ngaji Tasawuf ini akan menjadi kegiatan rutin mingguan yang akan diselenggarakan setiap malam kamis (ba’da maghrib) di asrama Pondok Mahasiswa UNUJA. Rencana kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 16 januari 2019 sebagai perdananya.

Sebagai rujukan dari Ngaji Tasawuf, rencananya akan membawakan Kitab “Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Ashfiya’” karangan dari Sayyid Bakri al-Makki bin Sayyid Muhammad Syatho ad-Dimyathi. Adapun pengampu dari kegiatan ini adalah KH Moh Zuhri Zaini, BA (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton).

Kegiatan ini tidak lepas dari peranan KH Fadlurrahman Zaini, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid yang juga Mursyid Thariqah Naqsabandiyah Ahmadiyah, yang memandang perlu untuk diadakan kegiatan ini mengingat pengetahuan santri (mahasiswa) mengenai tasawuf masih sangat dangkal.

Maghfur Ramdhani, sebagai Ketua MATAN UNUJA menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut tidak lain untuk memberikan pengertian terhadap mahasiswa mengenai pentingnya paham dan mengerti terhadap jalan menuju Allah SWT.

“Kegiatan ini diadakan agar teman-teman mahasiswa bisa lebih memahami dan mengerti tentang bagaimana jalan dan cara untuk wushul (sampai) kepada Allah SWT. Jadi, kami menganggap penting untuk diadakan kegiatan Ngaji Tasawuf ini, jelasnya.

Maghfur juga menambahkan tentang pemilihan kitab Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Ashfiya’ sebagai rujukan dalam pembahasan pada kegiatan tersebut.

“Kami mengadakan kegiatan ini dengan rujukan pada kitab Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Ashfiya’, karena memang dianggap selaras dengan tasawuf. Mengingat isi dalam kitab tersebut yang membahas mengenai syariat, thariqah, dan hakikat”, tambahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t