Langsung ke konten utama

KPI UNUJA Juara II Fotografi dalam Muskerwil Forkomnas KPI di INSURI Ponorogo


Minggu (27/01) - Dalam rangka memeriahkan acara Musyawarah Kerja Wilayah Forum Komunikasi Mahasiswa Nasional (Forkomnas) KPI Wilayah I Jatim-NTB yang dilaksanakan di Kampus Institus Sunan Giri (Insuri) Ponorogo, Universitas Nurul Jadid Paiton mengirimkan mahasiswanya untuk ikut serta di dalamnya.

Acara ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 25-27 januari 2019 yang dikemas dengan Prosesi pelantikan pengurus, sarasehan, dan berbagai macam perlombaan. Dalam berbagai perlombaan, mahasiswa kpi universitas nurul jadid (unuja) berhasil membawa pulang juara II dalam kategori lomba fotografi.

Diana Khoiriyah sebagai koordinator dari unuja mengaku sangat bangga bisa membawa pulang juara II  fotografi di acara muskerwil forkomnas kpi. Diana juga menyampaikan bahwa ia dan teman-temannya dari kpi unuja sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berjuang bersama-sama dalam ikut serta lomba tersebut.

“Saya dan teman-teman dari kpi unuja berusaha semaksimal mungkin dalam mengikuti perlombaan ini. Kami jauh-jauh dari paiton setidaknya bisa membawa pulang hasil dari acara muskerwil ini. Alhamdulillah, sekarang kami mendapatkan juara II lomba fotografi” Ujar diana.

Ketua Himaprodi kpi unuja, Syakir yang juga ikut serta dalam acara tersebut mengaku sangat bangga atas teman-teman kpi yang sudah membuktikan semangatnya dalam berpartisipasi dalam acara muskerwil forkomas kpi.

“Saya sangat bangga pada teman-teman bahwa mereka dapat membuktikan bagaimana semangatnya untuk menyukseskan acara ini. Apalagi mereka bisa membawa juara II, saya lebih bangga pada teman-teman”, jelas syakir.

Lomba fotografi ini berhasil dimenangkan oleh KPI IAIN Kediri sebagai juara I dan KPI Universitas Ibrahimy sebagai juara III. Adapaun penilaiannya berdasarkan angle sebanyak 70% dan 30 % berdasarkan banyaknya like di Instagram yang sudah dijadikan untuk mempublis fotonya yang telah dilombakan. (AR)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t