Sudah menjadi pengetahuan yang lazim diketahui
bahwa seorang perempuan dicipta dari tulang rusuk seorang laki-laki. Hawa
adalah perempuan pertama yang dicipta oleh Allah melalui tulang rusuk Adam,
yaitu manusia pertama.
Sejak manusia pertama ini, antara laki-laki dan
perempuan sudah mulai menciptakan generasi untuk nanti melanjutkan dirinya
sebagai khalifah fil ardhi. Dari situlah manusia melalui proses
pernikahan, yang pada akhirnya akan ada generasi (anak) yang akan menggantikan diri
(orang tua) di muka bumi.
Sebagai orang tua, pastinya sangat menginginkan
agar generasinya (anak) dapat lahir dan tumbuh dengan baik. Maka tidak heran
jika para orang tua selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan anaknya
tumbuh dengan baik. Baik itu dikarunia keturunan yang sehat jasmani, kecerdasan
fikiran, dan kebaikan lainnya.
Keinginan yang selalu muncul pada setiap orang
tua, menjadikan KH Achmad Muwafiq merasa perlu untuk memberikan tips nya.
Beliau memberikan tips sederhana namun memberikan dampak luar biasa bagi setiap
orang yang mau melakukannya.
Menurut Gus Muwafiq (sapaan akrab KH Ahmad Muwafiq)
ini, tipsnya adalah dengan memperlakukan istri dengan baik. Dengan perlakuan
yang baik, sang istri akan merasa bahagia, dan dari kebahagiaan itu akan
berdampak positif pada anak.
Sikap kita (seorang lelaki) terhadap perempuan
memang harus diperhatikan. Jangan sampai ada tindakan kekerasan kepadanya.
Meskipun kepala keluarga jangan sampai bertindak sewenang-wenangnya saja.
Perempuan memang harus selalu disikap lemah lembut dan penuh dengan kasih
sayang.
Bagaimanapun itu, seorang laki-laki harus penuh
cinta menghadapi istrinya. Karena kata Gus Muwafiq, suasana hati seorang ibu
sangat berpengaruh pada suasana hati sang anak, dan dengan modal kesenangan itu
sang ibu akan lebih semangat menemani dan mendidik anak.
"Ketika seorang ibu hatinya tenang, maka ibu akan mengeksplorasi bagaimana mendidik anak yang hebat. Anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama ibu, maka hati inu harus riang gembira, tenang dan tidak terbebani masalah-masalah yang seharusnya menjadi tanggung jawab suami," kata Gus Muwafiq di laman facebook resminya.
"Ketika seorang ibu hatinya tenang, maka ibu akan mengeksplorasi bagaimana mendidik anak yang hebat. Anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama ibu, maka hati inu harus riang gembira, tenang dan tidak terbebani masalah-masalah yang seharusnya menjadi tanggung jawab suami," kata Gus Muwafiq di laman facebook resminya.
Jika hal ini masih belum bisa direalisasikan
dalam kehidupan berkeluarga, segeralah berubah. Sang istri memiliki tanggung
jawab yang cukup besar. Sebut saja, ketika sang istri mulai mengandung,
melahirkan, menjaga dan merawat anak, hingga anak itu tumbuh dewasa. Fase itu
bukanlah sederhana bahkan nyawa bisa jadi terancam.
Kedekatan anak lebih pada seorang ibu, umumnya
lebih erat dibanding ayah. Gus Muwafiq menyederhanakan dengan cara mengasihi
anak. Sederhana saja; ibu menggendong 2-3 jam kuat-kuat saja, sementara bapak
menggendong anak 5 menit sudah pegel-pegel.
Maka dari itu, sayangilah perempuan (istrimu) dan perlakukan sebaik-baiknya. Kasihanilah ia yang sudah berjuang demi anak dan bahkan 24 jam full ia rela menemani buah hatinya tanpa mengenal lelah. Jika perempuan sudah diperlakukan dengan baik, maka sang anak akan dapat dimungkinkan untuk menjadi generasi yang hebat.
Maka dari itu, sayangilah perempuan (istrimu) dan perlakukan sebaik-baiknya. Kasihanilah ia yang sudah berjuang demi anak dan bahkan 24 jam full ia rela menemani buah hatinya tanpa mengenal lelah. Jika perempuan sudah diperlakukan dengan baik, maka sang anak akan dapat dimungkinkan untuk menjadi generasi yang hebat.
Sepatah kata dari penulis, bahwa "dibalik
anak yang hebat terdapat ibu yang hebat juga, serta lelaki yang mendukungnya
dengan penuh cinta dan kasih". (AR)
Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/101318/gus-muwafiq-mau-punya-keturunan-hebat-jangan-sakiti-perempuan
Paiton, 13 Januari 2019
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar asalkan tidak meyinggung SARA dan tetap menjaga toleransi demi keharmonisan bersama