Langsung ke konten utama

Bersama Pensil, Awhenks Kidinks Asah Kreativitas Seni

Selamat malam semuanya! Dari mana aja sih yang masih aktif di internet-khususnya di blog. Malam ini, dikarenakan malamnya cerah dengan khiasan bintang dan cahaya rembulan yang sangat terang menerangi bumi, maka saya juga akan membawa postingan yang selaras dengan indahnya malam.

Menurut kalian, apa sih yang selama ini menjadi daya tarik dari selera kalian? Tentunya adalah seni.  Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengugkapkan imajinasi, gagasan, atau keperigelan teknik pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya.

Sebuah karya seni memang selalu menjadi daya tarik bagi setiap orang. Melihatnya tidak akan merasa bosan, malahan pengen lihat lagi. Dengan itu, sekarang ini sudah banyak orang yang mulai terampil dalam membuat karya seni. Saat ini, bukan hanya meliputi teknik manual seperti seni lukis, pahat dan lain sebagainya. Melainkan, sudah lebih modern dengan software di komputer. Perkembangan teknologi yang saat canggih ini sangat eman jika tidak bisa digunakan dengan baik. Minimal tidak melenceng dari penggunaan yang semestinya.

Pudarnya karya seni, seni lukis dengan pensil, di kalangan anak muda menjadi keresahan tersendiri pagi para pecinta seni. Seperti halnya Awhenks Kidinks. Ia melihat karya seni dengan pensil sudah mulau jauh dari kalangan muda, karena sudah beralih ke dunia elektronik.
Dok Istimewa
Dengan keresahan itu, ia mencoba pada dirinya sendiri untuk tetap menjadi generasi atau anak muda yang mencintai seni. Ia tetap belajar dan mencoba untuk meningkatkan kekreativitasnya dalam menciptakan sebuah karya. Ia juga mencoba untuk membangunkan semangat anak muda untuk kembali menggeluti dunia seni (melukis dengan pensil).

“Seni lukis yang sangat sederhana ini memang ingin sekali untuk terus saya asah. Karena sekarang ini memang sudah sangat jarang yang memiliki atau mau memperdalam karya seni dengan manual memakai pensil”, ungkapnya.

Seni lukis menggunakan pensil pada kertas sudah sangat minim bahkan jarang yang mendalaminya. Pengerjaannya membutuhkan kesabaran dan keseriusan untuk menghasilkan gambar yang sesuai dengan contoh atau imajinasinya. Susahnya pengerjaan, membuat orang-orang merasa malas untuk belajar dan mendalaminya.

Awhenks sendiri saat ini telah banyak menghasilkan karya yang ia selesaikan ketika ada waktu luang di luar kerjanya. Karena selain ingin mengembangkan seninya, ia juga mempunyai pekerjaan yang selama ini menjadi profesinya di perantauan, Jakarta.

Menurutnya, ia tidak pernah sama sekali mengikuti pelatihan atau seminar mengenai karya seni. Hanya bermodal kesemangatan tanpa mengenal lelah, ia terus mencoba dan mencoba secara otodidak. Hingga akhirnya ia mulai lebih suka dan lincah dalam menciptakan karya.

"Saya tidak pernah mengikuti pelatihann dan sejenisnya. Saya hanya bermodal belajar otodidak tanpa mengenal kata menyerah. Hingga saya terpacu untuk terua berusaha dan berusaha berkarya", tuturnya.

Sebenarnya bukan hanya di seni lukisnya saja, ia juga sangat mendalami membuat huruf. Ada banyak model huruf yang ia kerjakan, baik mencontoh maupun dengan menjalankan imajinasinya. Diakui atau tidak, karya beliau sangat keren dan menarik perhatian.

"Awalnya, sejak kecil, saya suka mengukir huruf-huruf karena saya sangat suka mengoleksi tulisan-tulisan dengan ukiran itu. Hingga saya terpanggil untuk terus mendalaminya", tambahnya.

Benar-benar keterampilan yang harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Jangan sampai mandek dalam mencipta karya. Karya seni, selain mempunyai keindahan dan daya tarik tarik yang tinggi, juga mampu menjadi nilai jual yang tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t