Langsung ke konten utama

"Audio Visual, Membandingkan ciri dakwah dari beberapa Da'i", oleh Bidang Public Speaking HMP KPI

Dok Istimewa
Sebagai salah satu jurusan yang berada di Universitas Nurul Jadid, Prodi KPI (komunikasi dan penyiaran islam) adakan kegiatan Himaprodi (Himpunan Mahasiswa Program Studi). Publik Speaking sebagai salah satu bidang peminatan di Himaprodi KPI ikut serta dalam memberi kajian terhadap mahasiswa baru, Kamis (10/01/2019).

Kegiatan ini berlangsung dengan pembahasan "Audio Visual, membandingkan ciri dakwah dari beberapa Da'i", diikuti oleh mahasiswa KPI yang berminat di bidang public speaking. Meskipun peserta yang terbatas, tetap diharapkan mampu menjadi pembelajaran bagi mahasiswa KPI yang memang ingin fokus di bidang ini.

Arini Izzata Dini, menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan untuk memberi gambaran bagaimana cara berdakwah dengan baik. "Dengan memberikan Audio Visual dari beberapa da'i, kami harap mahasiswa/i kpi khususnya semester I mampu mempelajari untuk menjadi da'i yang baik", ungkap Ariny sebagai penanggung jawab bidang public speaking.

Tidak hanya sebatas kajian saja, kegiatan ini akan di tindak lanjuti dengan pembuatan project. Harapannya adalah untuk merealisasikan ilmunya pada sesi praktek yang memang ciri dari mahasiswa kpi.

"Kami akan mencoba membuat project untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan. Sehingga kami sebagai mahasiswa kpi yang memang harus banyak praktek benar-benar dapat menjadi da'i yang baik", tambah Ariny.

Kegiatan ini disambut hangat oleh oleh mahasiswa kpi. Pasalnya ada salah satu peserta yang mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat mengingat posisinya sebagai mahasiswa kpi yang hidup di lingkungan pesantren.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami yang dapat dikatakan masih pemula, sehingga kami, mahasiswa kpi yang juga santri dapat menerapkan ilmu menjadi dai yang baik. Dan mungkin untuk lebih memperbaiki diri dari hari-hari sebelumnya", kata sulusiyah sebagai salah satu mahasiswi yang minat di bidang tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t