Perjalan dalam dunia pendidikan adalah
perjalanan yang sering membosankan tapi akan berakahir menyakitkan dalam bentuk
penyeselan jika kita tidak bisa melawan rasa bosan tersebut. Saya mengatakan
demikian karena sudah merasakan bagaimana rasaya menjadi anak sekolah dari
mulai SD, SMP, dan SMA yang ditempuh dalam kurun waktu 12 tahun. selama 12
tahun itu, saya sudah banyak mengalami berbagai cerita yang tentunya sering
membosankan dan membahagiakan. Dari ketika tingkat pendidikan sekolah itu, yang
paling teringat dalam fikiran adalah ketika masa SMA atau MA.
Masa SMA atau MA sering menjadikan perjalanan
hidup seseorang menjadi lebih berwarna. Pada masa ini, anak sekolah diuji
bagaimana keseriusannya dalam menempuh pendidikan untuk nantinya benar-benar
siap ketika lulus. Entah itu mau lanjut kuliah atau dunia kerja atau yang
lainnya. Masa ini dikenal dengan dengan seragamnya yang paling pebuh dengan
kenangan yakni Putih abu-abu. Dulu ketika masih berseragam tersebut, rasanya
biasa saja. Seperti biasa berangkat pagi, bertemu teman-teman, belajar di
kelas, kegiatan, dan pulang. begitu seterusnya yang dilakukan selama tiga
tahun.
Dok Pribadi |
- Tentang Saya
Saya masuk ke MA
An-Nur Giligenting sejah tahun 2015. Sangat beruntung sekali, saya bisa sekolah
di naungan Yayasan Al-Hasan. Ya menurut saya sih begitu, karena masih banyak
anak yang belum bisa melanjutkan perjalanan pendidikannya.
Dari sekolah ini, saya banyak melewati berbagai
proses. Tentunya proses dalam kelas yang tidak akan dilewati oleh setiap siswa.
Pada waktu itu, saya kira masih belum bisa menjadi siswa teladan yang
membanggakan terhadap orang tua. Saya hanya bisa rajin dan terus berusaha
hingga akahirnya saya mendapatkan sesuatu yang tidak pernah saya duga.
Proses lain, saya ikut di Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS) selama dua periode, KIR An-Nur, dan organisasi ekstra
lainnya. Meskipun pada waktu itu, saya bukanlah orang yang terlalu penting dan
mengerti dengan yang saya ikuti, hanya saja saya selalu percaya bahwa yang saya
ikuti akan memberikan hasil ketika saya keluar nanti.
Dalam pergaulan, kelas saya terbagai menjadi
empat kelompok nongkrong ketika berada di luar kelas. Kelompok saya terbilang
golongan anak yang baik dan berprestasi. Sebut saja namanya, Ahmad Ya’kub,
Hasan Basri, Mawardi, Herman dan saya sendiri. Dengan merekalah, saya banyak
menghabiskan waktu sekolah secara bersama-sama dan selalu menjadi teman yang
siap ada ketika suka dan duka.
Dok Pribadi |
- Tentang Sekolah
saya
Pada masa putih
abu-abu itu, saya menempuhnya di sekolah palig favorit di daerah kelahiran saya
sendiri. Sekolah itu berada di Desa sebelah atau lain desa dengan saya. Mungkin
butuh 15 menit untuk bisa sampai ke sekolah tersebut dengan berkendara sepeda
motor. Namanya MA An-Nur Giligenting.
MA An-Nur
Giligenting adalah sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Hasan yang
sama dengan MTs Al-Hasan Giligenting. Sekolahku adalah salah satu atau bisa
dikatakan satu-satunya sekolah yang berada di Kecamatan Giligenting yang paling
sering mencetak prestasi diberbagai ajang dan berbagai tingkatan, mulai dari
tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
Sekolahku ini
juga menjadi salah satu atau satu-satunya sekolah yang berada di Kecamatan
Giligenting yang mempunyai gedung cukup mentereng. Fasilitas untuk siswa dan
guru sudah terbilang cukup memadai. Dengan fasilitas memadai tersebut, para
siswanya sering menjadi juara dalam berbagai olimpiade. Alumninya pun sudah
tersebar dimana-mana, baik dalam dunia kampus, dunia kerja, dan dunia lain yang
digelutinya.
- Pengalaman Masa
Putih Abu-abu
Ketika pembagian
kelas, saya masuk kelas sepuluh A. dari kelas A inilah, saya mendapatkan banyak
teman baru seperti teman tongkrongan yang saya sebut diatas. Selain itu, masih
banyak teman yang saya temui dan menjadikan mereka sebagai partner yang baik
dalam berproses kedepannya.
Ada banyak cerita baru yang saya temui dan
mulai pada masa di Madrasah Aliyah. Anggap saja, dari saya dan teman-teman yang
tidak begitu menyukai terhadap pelajaran yang mengandung perhitungan seperti,
fisika, kimia, biologi, dan matematika. Pada pelajaran ini, saya sering menjadi
siswa yang melakukan kerja sama demi sebuah hasil yang saling menguntungkan
dengan teman saya, yaitu kerja sama memecahkan tugas pelajaran tersebut.
Ketika saya sudah masuk kelas sebelas, mulailah
fokus pada penjurusan yakni IPS. Pada masa ini sudah mulai sirna pelajaran yang
berbau IPA. Pada masa inilah, saya dan teman-teman mulai difokuskan untuk
benar-benar mendalami mengenai jurusan IPS yan didalamnya ada Sosilogi,
sejarah, geografi, dan ekonomi.
- Catatan Akhir Sekolah
Ketika perjalanan masa MA baru dimulai, saya
kepengen untuk cepat lulus. Tetapi ketika saat itu sudah berada di kelas akhir,
saya masih berfikir kurang lama berada di Madrasah Aliyah. Karena seperti yang
sudah saya katakan diatas, bahwa pada masa sekolah ini terlalu banyak kenangan
yang tidak ingin ditinggalkan.
Kelas akhir adalah masa yang tidak banyak
pelajaran namun tetap menguras tenaga dan fikiran yang cukup melelahkan. Pasalnya,
pada akhir ini akan ada banyak macam ujian yang akan diujikan dalam waktu yang
hampir bersamaan dan akhirnya akan berhadapan dengan ujian nasional. Tetapi meskipun
harus menguras tenaga, perjalanan waktu itu tetap nikmat dan penuh cerita.
Salah satu moment yang juga tidak bisa lepas
dari ingatan adalah ketika semua ujian dan tugas akhir sekolah sudah selesai. Biasanya
saya dan teman-teman banyak menghabiskan waktu itu untuk bersenang-senang,
jalan-jalan atau hunting dan lain sebagainya. Hal yang paling juga sering
dilakukan adalah mengenai pengambilan foto untuk nantinya dapat dijadikan
sebagai kenangan bersama.
![]() |
Dok Pribadi |
- Ambigu dalam Penantian
Kelulusan
Semua ujian dan
tugas akhir sudah kami selesaikan. Semua jerih payah tersebut hanya bisa
dipasrahkan dalam bentuk doa dan ikhtiar untuk mendapatkan hasil yang meuaskan.
Ketika hal itu semua sudah kelar, masih ada satu hal yang paling membuat ambigu
dalam menunggu pengumuman keluarnya.
Hari yang
tersisa yang kami habiskan untuk jalan-jalan dan melakukan semacam hari-hari
bahagia itu sudah terasa lama kami lakukan. Kami kembali lagi masuk kuliah
meskipun sudah tidak ada lagi ujian dan tugas akhir. Hal itu tidak lain adalah
untuk mencari info mengenai pengumuman kelulusan. Pada masa saya itu,
pengumuman kelulusan cukup lama keluarnya. Kami yang setiap hari kesekolah
merasa sudah kesal untuk segera tahu akan hasilnya.
Hingga pada
suatu hari, ada chat bahwa pengumuman kelulusan akan segara di beritahukan. Kami
satu angkatan berbondong-bondong mendatangi sekolah untuk menjemput kelulsan
kami. Alhamdulillah, kami ditakdirkan untuk lulus semua tanpa harus ada yang
tertingggal.
![]() |
Dok Pribadi |
- Prosesi Wisuda, Akhir dari Perjalanan Sekolah
sebagai Perpisahan
Acara proses wisuda purna siswa sudah menjadi
kegiatan yang rutin dilaksanakansetipa tahun. acara ini menjadi ajang
perpisahan pada penghujung perjalanan. Terlantunya lagu perpisahan, mars dan
hymne madrasah, lantunan sajak puisi, membuat kami sedih dan terdiam seribu
bahasa memandangi berbagai teman angkatan yang sebentar lagi harus berpisah.
Dalam hati rindu suasana keramaian sekolah,
rindu kesibukan-kesibukan mengejakan tugas yang tidak pada jelas itu, rindu
olah raga bareng teman-teman kelas, rindu bercengkrama di emperan kelas dan
rindu canda tawa bapak ibu guru yang selalu sabar mengahadapi sikap para
siswa-siswi.
Mengkin saja, bukan hanya say yang berfikiran
demikian. Entahlah, yang pasti perpisahan pasti terjadi. Episode kehidupan baru
akan saya jalani dan juga teman-temanku yang baru saja di wisuda. Saya dan
teman-temanku berkata, ini bukan akhir. Tapi inilah awal yang sebenarnya dalam
kehidupan yang kita jalani.
Saya sebagai salah satu angkatan ‘15 Madrasah
Aliyah An-Nur Giligenting mengucapkan dan memperingatkan kepada kalian semua
(teman-teman seperjuangan) untuk selalu ingat pada perjalanan yang sudah kami
lalui bersama. Ketika nanti ada kesempatan untuk bertemu bersama di tanah
kelahiran, jangan lupa untuk melaksanakan reuni (temu kangen) sebagai bentuk
dari keeratan pertemanan kami yang selamanya tidak akan pernah pudar.
Paiton, 29 Januari 2019
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar asalkan tidak meyinggung SARA dan tetap menjaga toleransi demi keharmonisan bersama