Langsung ke konten utama

Ngalap Barakah dengan Berkunjung ke PP Nurul Qadim dalam "Haul Akbar Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani"


Sore yang melelahkan. Sejak jam 9 pagi harus sudah berangkat ke kampus untuk mengikuti jam kuliah. Belajar materi yang akan dipresentasikan dibawah teriknya matahari. Lelah dan letih cukup membuat jiwa ini ingin merebahkan ke lantai. Butuh sandaran untuk sekedar menjadi tempat istirahat sementara.

Jam kuliah pun selesai. Saya pulang dari kampus karena memang sudah tidak ada lagi kegiatan pada sore ini. Langkah saya sedikit di lambatkan karena memang hanya berjalan kaki. Menikmati setiap pemandangan yang akan datang bersama senja. Tetapi gerimis segera datang hingga membuat saya lebih memppercepat langkah agar tidak basah karenanya.

Langkah saya yang lebih dipercepat untuk sampai di asrama membuat saya sedikit menghiraukan terhadap orang-orang yang ada di jalan. Tanpa saya sadari ternyata ada yang menyapa saya, tapi suaranya tidak begitu kedengaran karena suara air hujan yang disertai angin. Saya sedikit melambatkan dan menengok kiri kanan terhadap datangnya suara. Ternyata memang ada yang sedang memanggil saya. “Kamu nanti mau ikut kami gak?”, tanyanya.

Saya yang tidak begitu paham akan maksudnya hanya bisa kebingungan mau menjawab apa. “Ehh iyaa nanti mau kemana ya?” tanyaku kebingungan. “Lhaaa nanti kan ada acara di Nurul Qadim”. Jawabnya padaku. Padahal saya sudah tahu bahwa ada acara Cuma saya lupa kapan waktunya, “Astaghfirullah, iya saya ikut. Maaf saya lupa”. Jawab saya sembari meninggalkan teman saya karena harus bersiap-siap takut ketinggalan rombongan.

Sampai di Asrama, saya langsung mempersiapkan dengan jurus super hero, sehingga dalam waktu singkat saya sudah tampil beda. Maklum takut ketinggalan. Langsung berangkat menuju mushallah yang memang ditunjuk untuk tempat berkumpul rombongan. Ternyata sudah banyak yang berpakaian serba putih dengan pin garuda di songkoknya. Surban juga menjadi ciri khas yang melilit di lehernya.

Setelah semuanya berkumpul, kami memutuskan berangkat. Menuju Nurul Qadim dengan mengendarai mobil pick up. Meskipun cukup sederhana, kami tetap dapat menikmati kebersamaan tersebut. Layaknya barang, kami menaiki di bak belakang yang terbuka dengan fasilitas full ac (Ac alami). Terpaan angin membuat kami tertawa hingga debu-debu jalan ikut menerpa wajah kami. Indahnya kebersamaan dalam mencari barakah sang wali.

Dikatakan mencari barakah, karena perjalanan kami sore ini tidak lain adalah untuk menghadiri acara Haul Akbar Haul Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, Haul para Masyayikh Pendiri Thoriqoh Al-Mu'tabaroh dan Haul Ahli Kubur kita semua bersama Majelis Dzikir Jamrah Idaroh Syu'biyah Jatman Kraksan yang di gelar di Pondok Pesantren Nurul Qadim Paiton.

Meskipun sebenarnya cukup lelah, tetapi urusan cari ilmu dan barakah tetap mengobarkan semagat pada diri jiwa kami. Dan meskipun harus naik pick up yang sangat tidak layak, tetapi kami selalu menyambut dengan penuh suka cita. Karena hal ini hanya perantara yang tidak begitu penting demi mencapai tempat ilmu dan barakah.

Selamat Datang di Kawasan Pondok Pesantren Nurul Qadim. Kira-kira seperti itu yang tertulis di gapura jalan masuk ke pondok tersebut. Alhamdulillah perjalanan kami bisa sampai tanpa adanya rintangan yang menjadi penghalang. Dengan kepenatan di perjalanan, mengundang jiwa kami untuk mencari tempat agar bisa merebahkan badan.

Setelah dirasa cukup menenangkan diri, dan kewajiban ibadah sudah terlaksana. Kami bersama-sama berangkat menuju tempat digelarnya acara. Yakni di halaman Pondok Pesantren. Namun, hujan turun mengguyur pondok pesantren nurul qadim. Sehingga para jamaah yang hadir harus basah kuyup dibuatnya. Hanya karena mengharap ilmu dan barakah dengan penuh ketulusan, para jamaah tetap duduk dibawah terpaan air huja, tidak sedikit pun membuatnya untuk pindah mencari tempat berteduh.

Sekitar setengah jam, kami dibuat menggigil di tengah halaman pondok. Hujan mulai sedikit mereda hingga tinggal gerimis. Pada ketenangan hujan itu, para jamaah bersorak tepuk tangan memeriahkan acara. Ternyata menyambut kedatangan yang mulia Syaikh Muhammad Fadhil Al-Jailani yang sudah di giring oleh beberapa kyai dan aparat keamanan.

Para jamaah lebih antusias mengikuti acara-acara yang akan berlangsung. Mereka yang rela basah tidak lain benar-benar mengharap ridah allah, syafaat nabi, dan barakah syaikh abdul qadir melalui syaikh fadhil dan kyai-kyai yang hadir. Mencari dan mengharap jalan menuju keselamatan hidup dunia dan akhirat.

Selamat menikmati mauidhah hasanah yang akan disampaikan Prof Dr Syaikh Muhammad Fadhil Al-Jailani, semoga barakah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t