Langsung ke konten utama

Go Mojokerto

 
Dok Pribadi
Perjalananku hari ini cukuplah berbeda dengan biasanya. Dikatakan berbeda karena tampak beberapa hal yang mewarnainya, baik dari segi teman dan kendaraan. Perjalanan ini tidak lain adalah dengan mengendarai kereta bersama teman-teman Prodi KPI.


Stasiun probolinggo merupakan start keberangkatan menuju stasiun mojokerto. Bagiku, mengendarai kereta adalah sesuatu yang asing karena baru pertama kalinya. Banyak hal yang bisa aku temui bersama kereta dan ini tidak mungkin ditemui ketika mengendarai bus, mobil pribadi dan lain sebagainya.

Kereta Api sangat memanjakan bagi setiap penumpangnya. Penumpangnya selalu dimanjakan dengan panorama alam yang indah dan menyejukkan. Kereta mengajarkan bagaimana kita bisa menikmati keindahan alam tanpa harus merusaknya. Bersatu dengan alam hanya bisa dengan kereta, tidak pada yang lain.

Mengendarai kereta mungkin tidak akan ada bosannya. Dikatakan demikian karena memang tidak ada yang perlu dibosankan. Kereta tidak pernah mengenal macet dan selalu memberi hal-hal yang baru seperti yang saya tulis diatas. Ada kenyamanan dan ketenangan tersendiri bersamanya.

            Terlelap dalam perjalanan yang cukup lama, akhirnya diriku terbangunkan oleh suara penumpang kereta yang mulai turun meninggalkannya. Aku juga segera berbegegas keluar kereta. Sekitar jam 11.17 suasana bumi Mojokerto sudah aku rasakan.

Suasana panas hari ini membuatku gerah. Berjalan disepanjang trotoar pusat kota mojokerto diharapkan ada angin yang membawa sejuk. lapar dan dahaga juga menjadi pelengkap pada perjalanan hari ini. Jemputan yang sudah lama aku tunggu juga belum ada tanda-tanda kehadirannya. Sudah lengkap rasanya yang mewarnai perjalananku.

Kendaraan yang lalu lalang memenuhi jalanan hanya menambah diriku pusing. Kebisingan kenalpotnya membuat telinga dan hatiku ingin meledak. Ohhh tuhan, kirimkan sesuatu yang sekiranya membuatku merasa nyaman dan tenang. Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t