Langsung ke konten utama

HIMAPRODI KPI UNUJA

Institut Agama Islam (IAI) Nurul Jadid merupakan Perguruan Tinggi yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton. Semuanya pasti sudah mengenalnya, dan tentunya nama itu sudah tidak asing lagi kedengarannya. IAI Nurul Jadid juga merupakan Perguruan Tinggi tertua yang lahir di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, yang mana sudah ada 3 Fakultas yang dinaunginya, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, dan Fakultas Syariah. Dalam 3 fakultas inilah sudah ada belasan prodi atau jurusan, salah satunya Program Studi (Prodi)  Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Prodi KPI ini termasuk prodi tertua yang ada di IAI Nurul Jadid.


Setiap jurusan yang ada diberbagai kampus, baik Negeri maupun Swasta pasti mempunyai organisasi yang beranggotakan semua mahasiswa baik Mahasiwa Baru (Maba) maupun yang senior pada jurusan tersebut. Organisasi ini dikenal dengan HMJ atau Himpunan Mahasiswa Jurusan. Jadi, semua mahasiswa di salah satu jurusan tersebut dikumpulkan dalam satu organisasi untuk bisa saling berbagi ilmu atau pengalaman.


Beberapa tahun terakhir ini, HMJ lebih dikenal dengan sebutan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi/HMP). Pada organisasi intra kampus inilah, mahasiswa di semua angkatan yang masih berada dalam satu prodi melakukan kajian-kajian. Di IAI Nurul Jadid, HMP KPI berdiri pada tahun 2012 yang didirikan oleh Khalidi dan kawan-kawan. Beliau merasa penting membuat wadah yang berbentuk organisasi inta kampus ini, tidak lain adalah untuk mengembangkan potensi dan membentuk kualitas individu dalam kegiatan praktis sebagai output dari proses akademik perkuliahan di kelas. Itulah salah satu tujuan kenapa hmp kpi didirikan. 


Prodi kpi memang lebih kepada praktek dari pada teori, tidak seperti prodi lain yang hanya teori tanpa banyak praktek. Karena sesuai dengan namanya yaitu komunikasi, maka mahasiswa harus lebih banyak dilatih bagaimana menjalin komunikasi yang baik. Seterusnya penyiaran islam, dimana mahasiswa kpi juga lebih banyak dipraktekkan bagaimana melakukan penyiaran atau berdakwah yang baik, sesuai dengan ajaran Agama Islam.

Dari mahasiswa yang Komunikasi dan juga diembel-embeli dengan Penyiaran Islam, maka hmp kpi IAI NJ melaksanakan kegiatan rutin untuk disuguhkan kepada mahasiswa kpi terlebih pada mahasiswa barunya. Hal ini tidak lain untuk menerapkan komunikasi yang efektif dan dakwa yang efektif. Adapun kegiatan di hmp meliputi; Kajian, Praktik, Workshop, Seminar dan Produksi. Jadi dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan mampu membentuk karakter mahasiswa kpi yang progresif.


Sederhananya dalam kegiatan rutin Hmp Kpi, ada tiga titik fokus yang bisa diikuti oleh mahasiswa kpi yaitu Public Speaking (penyiaran atau dakwah), Broadcasting (fokus perfilman) dan Jurnalistik (fokus pada kepenulisan baik media cetak maupun online). Dengan tiga fokus kegiatan rutin tersebut, mahasiswa kpi di bimbing oleh para senior dan juga mendatangkan pemateri dari luar untuk memberikan fasilitas ilmu yang sesuai dengan minat mahasiswanya.

Ada beberapa output dari kegiatan hmp kpi, yang berupa:
1. Film Pendek dengan judul Broedin (2016)
2. Video Klip FIRHAZ (2015)
3. Channel Youtube (Mimbar Mahasiswa)
4. Kabar seputar Nurul Jadid di UNUJA NEWS
5. Dll.
Jadi itulah sekilas perjalanan yang sudah ditempuh oleh HMP KPI, yang sekarang ini sudah berada di naungan Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid (UNUJA)[1]



[1] UNUJA adalah perguruan tinggi swasta yang merupakan gabungan (marger) dari 3 perguruan tinggi yang berada di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo yaitu IAI NJ, STT NJ dan STIKES NJ yang diresmikan langsung oleh Kemenristek dikti pada 29 Oktober 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t