Beberapa
tahun yang lalu mungkin sejak saya masih duduk dibangku MTs, sudah ada niat
untuk kuliah. meskipun pada saat itu tidak ada dukungan sama sekali dari
pihak keluarga tetapi saya tetap optimis bahwa saya bisa kuliah.
Satu-satunya
kampus yang saya idamkan adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(UINSA Sby). Entah kenapa alasannya saya bisa sangat berkeinginan untuk menjadi
bagian darinya. Bahkan tidak terlintas dipikiran saya uuntuk melirik atau
kuliah di kampus lain, karena saya berkeyakinan bahwa kampus inilah sangat
tepat untuk melanjutkan kuliah nanti.
Setelah
tugas, ujian dan lain sebagainya di bangku Madrasah Aliyah terselesaikan dengan
baik serta dinyatakannya lulus maka saya langsung memppersiapkan berbagai hal
untuk mendaftar diri di Universitas. Waktu itu saya tidak cerita kepada
keluarga dirumah untuk melanjutkan kuliah karena keluarga saya tidak memberi
dukungan untuk itu.
Secara
diam-diam saya mengikuti jalur masuk kampus SNMPTN 2018 yang mana saya
mengambil jurusan Ilmu Komunikasi UINSA Surabaya dan Ilmu Komunikasi UTM
Bangkalan. sedangkan di jalur SPAN-PTKIN 2018, saya mengambil Prodi Komunikasi
dan Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) UINSA Surabaya.
untuk pilihan kampus lain di jalur SPAN-PTKIN, saya mengambil Prodi Komunikasi
dan Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) UIN SUKA
Yogyakarta.
Alhamdulillah
pada dua jalur ini saya dinyatakan tidak lulus. tetapi tidak melemahkan niat
saya untuk kuliah. masih banyak kesempatan yang bisa ditempuh untuk bisa
kuliah. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut di jalur tes UM-PTKIN 2018. Saya
tetap mengambil Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan dan
Konseling Islam (BKI) UINSA Surabaya serta pilihan ketiganya Komunikasi dan
Penyiaran Islam IAIN Madura. Pada jalur ini saya lebih baik dan giat berjuang
supaya bisa tercapai keinginan untuk kuiah di UINSA Surabaya. Meskipun ada
kampus lain yang dipilih, itu hanya mengisi kolom di pendaftara tapi tidak ada
niat untuk kuliah dikampus tersebut karena saya masik tetap konsisten pada
kampus UINSA.
Tidak
ada dukungan dari keluarga bukanlah penghalang. Saya tetap optimis berusaha dan
berdoa supaya bisa menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Alhamdulillah atas
usaha itu, setelah Keluarga mengetahui kemauan kuliah saya, beliau-beliau
sedikit demi sedikit menyutujuinya bahkan akhirnya sangat setuju jika saya
kuliah di sebuah kota metropolitan Surabaya dan kampus yang telah saya pilih
tersebut.
Maka
dari itu kita sebagai manusia yang berpendidikan tidak boleh mudah meyerah atau
putus asa. Tetaplah optimis dan percaya bahwa Allah akan selalu memberikan
jalan pada hambanya yang terus berusaha dan berjuang, apalagi yang kita
perjuangkan adalah pendidikan yang mana didalamnya bertujuan untuk mencari dan
mempelajari ilmu Allah SWT.
Semoga
Allah mentakdirkan saya dan para pembaca yang terbaik dan selalu ada ridhanya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar asalkan tidak meyinggung SARA dan tetap menjaga toleransi demi keharmonisan bersama