Langsung ke konten utama

Ibu, Wanita Banyak Jasa



Kita sebagai makhluk sosial akan selalu butuh terhadap bantuan orang lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang bisa hidup sendirian. Jangankan dalam waktu yang panjang, sedetikpun kita akan tetap butuh pada orang lain. Contohnya dalam lingkup keluarga. Mulai kita terbangun sampai kita tertidur lagi kita akan butuh pada orang lain. Bahkan tidak bisa dipungkiri, dari kita terlahir ke dunia ini sampai kita beranjak remaja dan sampai kita meninggal dunia tidak akan pernah lepas dari bantuan orang lain. Menurut kalian siapa sih orang yang paling banyak berjasa terhadap kalian, baik dari segi tenaganya, pemikirannya, kasih sayangnya, semangatnya atau apa saja yang termasuk jasa. Pasti jawabannya tidak akan jauh dari seorang wanita yang telah melahirkan kita ke dunia ini yaitu ibu kandung kita. Mulai dari zaman nabi adam sampai sekarang ini tidak ada orang yang bisa menandingi jasa-jasanya bagi orang lain. Dari saking hebatnya pengorbanan ibu terhadap kita semua.

Kalau sudah ibu kita yang paling banyak berjasa terhadap kita, terus siapakah sih sosok seorang ibu itu? Seorang ibu adalah wanita yang sangat banyak berjasa dan seorang yang multy talenta dalam lingkup keluarganya. Hanya seorang ibu lah yang bisa paling mengerti dan sabar dalam mengurus anak-anaknya. Mulai dari beliau mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan anaknya, ibu tetap bisa sabar dalam hal tersebut. Karena ibu sangat mempunyai sifat kasih sayang yang besar terhadap anaknya. Beliau tidak ingin anaknya hidup dalam penderitaan, dia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam hidup anaknya. Meskipun kita menganggap seorang ibu sangat keras sekali dalam mendidik kita di waktu kecil, mungkin kita sangat tidak senang dengan pendidikannya tersebut dan kita berontak dengan hal itu. Tapi hal itu baru kita bisa sadari ketika kita dewasa dan kita jauh darinya bahwa pendidikannya itu bertujuan untuk menjadikan kita anak yang baik, yang berbakti dan anak yang bisa mandiri.

Ibu adalah segalanya. Beliau sanggup memberikan apa saja untuk kebahagiaan anak-anaknya. Kita tidak akan tahu pada apa saja yang ada di dunia tanpa pendidikan dari beliau. Seorang ibu adalah orang pertama yang memberikan kita pendidikan. Ibu adalah Madrasatil Ula Fil Baiti. Dalam istilah kerennya ibu adalah Lifelong Education yaitu orang yang sanggup memberikan pendidikan sumur hidupnya dengan penuh keikhlasan dan tanpa rasa lelah. Maka dari itu tidak ada dalam jiwa seseorang yang sangat istimewa kecuali seorang ibu yang telah melahirkan kita. Kedudukan ibu dalam jiwa seseorang tidak akan pernah bisa tergantikan oleh adanya uang dan harta yang banyak. Kita tidak boleh dan bahkan sangat di larang keras untuk durhaka kepadanya. Kalau kita masih berharap bisa hidup bahagia dunia dan akhirat maka berbaktilah kepadanya. Ketika seseorang berani durhaka kepadanya maka jangan harap bisa hidup bahagia di dunia apalagi di akhirat. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW Bersabda yang artinya “Ridha Allah adalah ridha kedua orang tua dan murka Allah adalah murka kedua orang tua”. Dari hadits tersebut menjelaskan bahwa ketika kita ingin menggapai ridha nya Allah maka yang harus kita gapai terlebih dahulu adalah ridha kedua orang tua kita dan ketika orang tua kita murka kepada kita maka Allah juga akan murka kepada kita.

Jangankan durhaka yang sangat dilarang itu, berkata kasar saja kita sangat di larang oleh Allah. Sebagaimana dalam firmannya Q.S. Al-Isra : 23 yang artinya “Maka janganlah kamu sekali-kali mengatakan kepadanya perkataan “Ah” dan janganlah kamu membentaknya”. Dari potongan ayat tersebut menjelaskan bahwa kita harus patuh terhadap orang tua kita. Jangankan sampai memarahinya, berkata kasar saja seperti perkataan “Ah” kita sangat-sangat tidak dibolehkan.

Jasa seorang ibu terhadap kita sangatlah besar. Bagaikan sebuah gunung yang menjulang tetapi pengorbanan kita terhadap seorang ibu masih seperti kerikil yang sangat kecil. Kita tidak akan pernah bisa membalas jasa-jasa beliau tapi tentu ibu kita tidak membutuhkan itu semua. Ibu kita hanya butuh seorang anak yang shaleh dan shalehah, yang bisa berbakti terhadapnya dan tuhannya, anak yang mandiri dan anak yang mempunyai akhlaqul karimah. Ibu kita hanya butuh itu semua, beliau tidak mengharap banyak dari kita baik berupa uang dan harta.

So, mumpung ada kesehatan dan kesempatan marilah kita gunanakan sebaik mungkin untuk berbakti kepadanya. Jaga dan rawatlah beliau dengan baik. Kalau bisa tanggunglah semua kebutuhan-kebutuhan beliau tetapi paling tidak kita mampu untuk meringankan setiap beban yang beliau hadapi. Kita raih surga Allah lewat seorang ibu, karena surga ditelapak kaki ibu. Tapi bukan berarti surga itu ada di kaki ibu yaaa. Hanya saja ketika kita menginginkan masuk surga, maka jalan yang harus kita tempuh agar kita bisa masuk kedalam dengan sebaik mungkin maka berbaktilah dengan sungguh-sungguh kepada ibu yang telah melahirkan kita semua.

S E L A M A T     H A R I     I B U
I     L O V E     Y O U     M O M

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j