Langsung ke konten utama

Haruskah Mimpi dan Cita-cita Terbunuh Begitu saja?



Setiap orang akan selalu punya mimpi dan cita-cita yang ingin dicapai dalam hidupnya. Mereka akan selalu berusaha semaksimal mungkin dalam meraih mimpi dan cita-cita tersebut. Ketika mereka sudah punya niat yang bulat, mereka tidak akan gampang goyah dengan semua godaan dalam memperjuangkannya. Mereka akan terus bergerak dan mencari solusi untuk meraihnya. Mereka tidak akan tinggal diam dan hanya pasrah, pasrah dan pasrah pada takdir. Meskipun dalam keadaan yang tidak memadai dan memungkinkan, mereka akan selalu optimis dengan harapannya tersebut.



Ketika kita kita punya mimpi dan cita-cita yang besar, maka pertahankanlah. Jangan sampai mimpi dan cita-cita tersebut terbunuh begitu saja. Kita harus mencoba dulu, berusaha untuk menggapainya. Meskipun kita tidak mendapat dukungan dari orang-orang dekat untuk menggapi itu semua, tapi raihlah dukungan yang maha kuasa dalam kitabnya yang suci untuk orang-orang yang berusaha. Pajanglah besar-besar mimpi dan cita-cita yang ingin kita raih dalam kamar pribadi kita agar kita selalu ingat terus untuk memperjuangkan hal tersebut. Meskipun kita selalu diselimuti oleh kesulitan, tidak ada dukungan bahkan keadaan kita yang tidak memungkinkan untuk meraih mimpi kita, tapi tetaplah yakin dan katakan bahwa saya bisa. Ingatlah pada suatu ayat Allah dalam Q.S. Al-Insyirah : 2-3 yang artinya “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. Dengan adanya ayat tersebut kita harus yakin bahwa mimpi dan cita-cita kita akan tetap bisa diraih dengan baik dengan seidzin Allah SWT.


Uang dan harta bukan penentu bahwa kita bisa meraih mimpi dan cita-cita kita. Tapi yang menentukan tercapainya mimpi dan cita-cita adalah adanya kemauan, usaha dan doa. Banyak orang bisa meraih hal tersebut yaitu dari kalangan orang yang biasa-biasa saja. Tidak mengapa kita tergolong orang yang tidak punya apa akan harta tapi kita harus tergolong orang yang punya apa dari segi perjuangan dan semangat yang berkobar-kobar. Jangan berkecil hati dan putus asa dalam memperjuangkannya. “Barangg siapa yang bertakwa kepada Allah maka dia akan menjadikan jalan keluar baginya dan memberikan rezeki dari jalan yang tidak di sangka-sangka” itulah janji Allah dalam Q.S At-Talaq 2-3. Apakah kita masih tidak yakin dengan perjuangan yang kita tempuh? Apakah kita akan putus asa begitu saja? Jangan sampai kita berhenti sebelum menemukan titik keberhasilan kita. Usaha kita akan indah pada waktunya dengan ridha Allah dan akan ada rezeki yang bersifat Min Haitsu Laa Yahtasib untuk meraih mimpi dan cita-cita kita.


Masih haruskah mimpi dan cita-cita terbunuh begitu saja? Tentu tidak. Semua itu tetap harus di perjuangkan. Teruslah maju tanpa ada rasa ragu dan jangan pernah takut akan kegagalan. Sebagai muslim yang sejati, jangan sampai pernah putus asa karena putus asa adalah ciri dari orang yang kafir dan sesat. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surah yusuf : 87 yang artinya “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir”.


So, penulis menyarankan bahwa tida ada mimpi dan cita-cita yang gagal selama kita masih terus maju dan berusaha. Setiap masalah yang kita hadapi dalam menempuh hal tersebut jangan sampai kita anggap sebagai beban tapi anggaplah sebagai bentuk pendewasaan diri agar kita lebih sabar dalam menghadapi setiap masalah yang kita hadapi. Skenario akan selau indah pada wakunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t