Langsung ke konten utama

Perang Diponegoro




Seperti yang telah kita ketahui bahwa sebelum tahun 1945 negara Indonesia dijajah oleh Bangsa-bangsa Eropa. Pertama kali mereka mendatangi Nusantara adalah untuk niat berdagang sehingga mereka disambut baik oleh masyarakat daerah yang didatanginya. Tetapi, pada akhirnya mereka tidak lagi ada niat baik untuk berdagang yang saling menguntungkan karena mereka hanya ingin menguntungkan dirinya sendiri dan menyengsarakan rakyat nusantara, dengan kata lain mereka hanya untuk merampas kekayaan rakyat Nusantara dengan membeli barang rakyat dengan harga yang cukup murah.

Sekian ratusan tahun rakyat Nusantara sudah dibodohi oleh Bangsa-bangsa Eropa. Banyak dari rakyat Nusantara yang hidup sengsara, mati kelaparan sejak kedatangan Bangsa Eropa. Padahal kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara sudah disambut baik, mereka sudah mendapatkan kekayaan rakyat Nusantara tetapi mereka tidak membalas yang sebanding kepada rakyat. Maka dari itu timbullah konflik antara rakyat Nusantara dengan bangsa-bangsa Eropa.

Meskipun rakyat Nusantara sudah diperlakukan secara tidak wajar, mereka tidak hanya tinggal diam. Rakyat-rakyat daerah yang dikuasai oleh bangsa Eropa melakukan penyusunan strategi untuk melakukan penyerangan dan mengusirnya dari daerah tersebut. Seperti halnya perang diponegoro yang dilakukan oleh penduduk jawa dibawah pimpinan Pangeran Diponegoro. Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara. Mereka bertempur melawan bangsa penjajah hanya untuk mempertahankan dan demi kemerdekaan NKRI. Mereka semua berjuang dan rela mati sampai titik darah penghabisan.

Mereka semua para pahlawan hanya merasakan pahitnya dan tidak pernah merasakan manisnya menjadi rakyat Nusanatara. Tetapi kita para penerus bangsa ini yang tidak pernah ikut mempertahankan bangsa ini yang merasakan manisnya. Maka dari itu kita harus punya sikap Nasionalisme yang tinggi untuk menjaga, merawat dan mengamalkan amanat para tokoh-tokoh pahlawan kita. Kemerdekaan ini ada, karena ada semangat perjuangan untuk merdeka dari para pahlawan.



Dapatkan versi lengkapnya dengan klik tombol dibawah ini:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi komunikasi dalam membangun jaringan (berpikir strategis dan bertindak taktis)

  Perjalanan panjang dalam dunia kampus, banyak orang yang mengikrarkan dirinya sebagai mahasiswa, tentu tidak akan lepas dengan berbagai persoalan, baik internal maupun eksternal. Faktor internal bisa dikategorikan dengan kurang keberanian pada diri sendiri, keluarga yang kurang mendukung, dan lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan eksternal bisa terjadi pada semua   persoalan yang ada dalam dunia akademik, seperti kurang respect terhadap orang baru, sulit mencerna dunia luar, dan lain sebagainya. Persoalan yang sedemikian banyak, sudah tidak bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup mampu ditepis dengan keaktifan di organisasi. Kehadiran organisasi sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, sudah tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mucul banyak organisasi dengan latar belakang kemunculan dan tujuannya, diperkenalkan kepada kita sebagai elemen dari instansi pendidikan tersebut. Di era sekarang, yang penu

Catatan untuk seorang perempuan yang berani berdiri diatas kakinya sendiri

Kartini, sosok perempuan hebat masa lalu Nama dan perjuangannya adalah sesuatu yang baru Perempuan cerdas dalam pusaran orang-orang yang tidak tahu Bergema, menentang budaya dan aturan yang kaku   Jiwanya memberontak terhadap sejarah yang mulai membeku Berdiri dan berlari, melawan arus untuk lebih maju Semuanya merupakan warisan besar untuk perempuan abad 21 Untuk itu, sebuah refleksi, apakah kita mampu untuk meniru   Perempuan abad 21, harus banyak memberi kontribusi Di kala semua orang terpaku pada ajaran yang sudah basi Perempuan layaknya kartini yang selalu menginspirasi Cahaya terang untuk semua kalangan lintas generasi Ia yang tidak mudah untuk didominasi oleh para laki-laki   Karya, adalah modal utama perempuan masa kini Cerdas dan visioner adalah sebuah visi Akhlakul karimah sebagai penunjang untuk lebih mumpuni Menuju perempuan berdaya dan mandiri yang punya harga diri Layaknya seorang ibu bernama kartini   Wahai para kartini baru, j

Perjuangan Perempuan Di Ranah Domestik Dalam Pandangan Feminisme Eksistensial Simone De Beauvoir

simone de beauvoir Perjuangan perempuan untuk menuntut hak-hak mereka sebagai manusia seutuhnya merupakan perlawanan terhadap pembagian kerja yang menetapkan kaum laki-laki sebagai pihak yang berkuasa dalam ranah publik. Maka dari itu, munculah feminisme sebagai gerakan sosial yang pada mulanya berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya kaum perempuan ditindas dan dieksploitasi, di mana melaluinya pula (feminisme) perempuan berusaha untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi tersebut. Feminisme menyoroti politik seksualitas dan domestik baik pada level personal maupun level publik. Gerakan perempuan secara perlahan tumbuh menjadi suatu kekuatan politik yang besar, menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian melahirkan aliran feminis radikal yang memperjuangkan aspirasinya melalui jalur kampanye serta demokrasi untuk membangun ruang dan kebudayaan perempuan. Selanjutnya, feminis sosialis lebih menekankan pada pembangunan aliansi dengan kelompok-kelompok dan kelas-kelas t